Siapa yang enggak suka jalan-jalan? Everybody like it, me too :). Februari lalu, aku mendapat kabar baik dari kantor tempatku bekerja. FYI, aku bekerja sebagai editor buku remaja di sebuah penerbitan. Salah satu bukuku, Itik Bali kebagian acara promo di Denpasar, kebetulan memang tempat tinggal si penulis. Jadi punya ide, cari penulis dari daerah luar Jawa aja hihihi.
Ceritanya memang kerja sih, tapi sekalian liburan hihihi. Walaupun sempat delay dua jam gara-gara kabut tebal di Jogja pagi itu, akhirnya aku mendarat di Denpasar dengan selamat. Nah, bagian kerjanya di skip aja yah, langsung ke bagian makan-makan dan asik-asiknya :D
Kebetulan ada teman yang kerja di Bali, jadi ada tour guide gratis untuk jalan-jalan. Aku dibawa ke warung pecel Bu Tinuk di jalan Teuku Umar, dekat dengan Hotel Fave yang kuinapi (nanti aku review juga hotelnya ya :)). Rasa pecel-nya yah standar pecel lah ya, enak :). Yang unik menurutku, hitungan harganya pakai kartu. Jadi begitu kita dilayani, kita juga diberi kartu untuk menghitung saat bayar. Baru ketemu yang begini, udah dua tempat di Bali warung yang pakai kartu begini. Norak ya? Hehehe.
Berbagai pilihan lauk untuk menemanimu makan pecel :)
Ini yang kusebut dengan kartu harga :D
Ini dia pecel yang kupesan dengan ayam suir dan ayam pedasss ditambah rempeyek kacang :D
Nah, ini dia warungnya yang ada di jalan Teuku Umar ;p. Mukaku udah persis pecel, udah malem, capek T.T
Nasi Lukluk
Kebetulan, penulisku asli Tabanan, daerah utara Bali. Kami menjemput dia ke Denpasar untuk acara promo-nya. Perjalanan dari Tabanan ke Denpasar, mampirlah kami di sebuah warung pinggir jalan berjudul Nasi Lukluk!
Aku belum pernah mendengar namanya sekalipun. Kayaknya sih itu nama daerah ya, Lukluk itu. Temanku meyakinkanku bahwa pokoknya enak. Aku ikut saja :D. Dan ini dia penampakan nasi Lukluk yang menggugah selera :)
Sapi dan lawar*
Kuahnya ada sapinya juga :)
Ini yang ayam
Nasi Lukluk ada tiga pilihan daging: sapi, ayam, dan babi. Teman saya dan Ayu pesan babi, dan saya pesan sapi saja, karena babi dilarang di agama saya. Sebenernya pengin icp-icip juga rasa daging babi, tapi ya sudahlah hehehe. Rasanya gurih dan pedas luar biasa sambalnya. Enggak heran kalau kami sampai keleleran keringat saat makan di warung ini :D. Gilak ya, masakan Bali emang pedas-pedas semua deh :D.
Tapi jelas enak banget, rasanya sapi banget. Harganya juga enggak mahal, sekitar dua puluh ribuan satu porsi.
Ini dia penampakan warungnya...
Nah, segini dulu ya cerita makan-makannya. Kita sambung di posting berikutnya biar enggak kepanjangan :D
Kamu juga harus coba yah! :)
Love,
Dila Maretihaq